Rabu, 21 Oktober 2015

JOKOWI - JK AFTER A YEAR?

Sebuah Otokritik dan Pandangan dari Saya

Ga kerasa ya gaess, Indonesia uda setahun punya pemimpin baru. Time walk so fast, kayaknya baru kemaren aja Pemilu milih presiden terus pelantikan, eh tau-tau uda pas setahun aja nih pemerintahan baru memimpin Indonesia. Oke, di Indonesia karena uda keluar jaman kegelapan Orde Baru dan memasuki era reformasi (katanya) dan arus perubahan yang semakin kenceng seiring dengan perkembangan teknologi juga (karena ane masih muda hahaha), maka segenap warga negara Indonesia bisa dengan bebas memberi masukan, komentar, dan juga kritikan bagi pemerintahan yang tengah berjalan. Media massa baik media cetak maupun elektronik juga (kayaknya) jadi semacam alat baru buat kepentingan politik dan jadi alat kampanye. Tapi ane ga akan membahas masalah itu terlalu jauh. It's all about the government, not the mass media :D

Sebagai generasi muda yang hampir sama kayak kebanyakan anak muda, ane sebenernya cuek-cuek aja sih kalo disuruh bahas masalah negara. Buat apa coba? Kita ngoceh sampe mulut berbusa, mereka juga ga bakalan ngedengerin apa kata hati kita :D Tapi ane cuek bukan berarti bener-bener cuek. Ane mengikuti perkembangan Indonesia, terutama masalah ekonomi yang masih jadi trending topic buat disimak. Dan akhir-akhir ini isu kabut asap juga jadi trending topic yang ga kalah moncernya sama permasalahan ekonomi Indonesia. Ya, itung-itung mencoba menjadi salah satu dari sekian banyak orang yang masih care sama negara ini,makanya ane tulis aja postingan macam begini. Secara ane kalo ngomong pasti bakalan gagap, serius -_-

Joko Widodo - Jusuf Kalla

Nah isu perlambatan ekonomi di era kepemimpinan Jokowi ini agak mengkhawatirkan ya. Banyak orang-orang di sekitar ane, dan juga pastinya di luar sono yang berkeluh kok kondisi ekonomi lesu. Barang-barang jadi mahal, harga BBM ga pasti, banyak PHK, dollar makin mahal. Mereka adalah segelintir golongan masyarakat awam yang emang ga tau apa-apa soal kebijakan fiskal negara, kemudian kebijakan-kebijakan ekonomi yang dikeluarin pemerintah. Namun mereka merasakan kalo keadaan ekonomi negara ini ga baik. Salah siapa? Apakah kita pantas menyalahkan pemerintah? Ane sih ga mau menyalahkan siapa-siapa, ane anggap kebijakan ekonomi yang dikeluarin pemerintah juga untuk rakyat juga. Kewajiban pemimpin terhadap rakyatnya.

Ane ambil contoh perbandingan keadaan ekonomi masa sekarang dengan keadaan ekonomi pas masa presiden sebelumnya. Di era setahun masa bakti kedua Pak SBY, kekuatan ekonomi Indonesia menguat. Kalo bagi rakyat biasa, salah satu indikator kalo keadaan ekonomi menguat adalah penurunan harga BBM hahaha. Bener kan, waktu Pak SBY kampanye buat masa bakti kedua di tipi muncul iklan harga BBM diturunkan.. diturunkan.. hahahaha :D Penguatan ini tak lepas dari kebijakan fiskal yang efektif. Tapi ya ada gagalnya juga lah, namanya manusia yang memimpin 200 juta manusia lainnya pasti ada aja gagalnya. Nah di masa Pak Jokowi, malah terjadi perlambatan ekonomi dengan ditandai melemahnya nilai tukar rupiah yang sampe menembus angka 15 ribu lebih beberapa minggu lalu. Mungkin kebijakan Pak Jokowi yang mencabut subsidi BBM tidak populer di mata sebagian rakyat dan memicu stigma negatif terhadap pasar di Indonesia.

Rakyat juga berperan dalam menentukan reaksi pasar dan mempengaruhi keadaan ekonomi. Ane emang bukan anak ekonomi yang paham teori ekonomi, cuman ane berusaha memaparkan pandangan dan analisa ane selama ini. Namanya juga otokritik kan ya? Huahahaha :D Terus solusinya gimana? Ya entah, presiden uda punya kabinet dan timnya sendiri. Mereka berkewajiban membawa negeri ini ke arah yang lebih baik. Paket kebijakan ekonomi yang uda dikeluarin sama Pak Jokowi kayaknya belum ngefek banyak. Rupiah emang uda turun di posisi 13ribu kalo ga salah, tapi tetep aja masih labil macam ABG yang galo gara-gara putus cinta :D

Jangan goyah pak, keep calm :)

Selain masalah ekonomi, yang menjadi koreksi ane adalah masalah sumber daya alam yang ada di Indonesia. Hal ini erat kaitannya dengan ketahanan pangan dan energi Indonesia. Masalah kisruhnya impor daging, tarif listrik yang naik turun, kemudian ada lagi masalah eyel-eyelan dengan Freeport soal kontrak karya dan bagi hasil. Itu semua secara ga langsung juga berdampak pada perekonomian Indonesia. Semakin negatif respon masyarakat terhadap hal tersebut maka semakin negatif pula perkembangan ekonomi kita. Kita berharap aja pemerintah di waktu mendatang bisa segera mengatasi masalah tersebut.

Terus ada lagi nih masalah HAM. Entah kok sekarang makin sering terjadi pembakaran-pembakaran rumah ibadah macam di Tolikara dan di Singkil. Apa ga bisa ya dibicarain dengan tenang. Pemerintah juga memfasilitasi jika ingin menyelesaikan masalah ini. Tapi bukan berarti semuanya harus diakhiri dengan bakar-membakar kan? Iya kalo yang dibakar sate enak aja, lah ini rumah ibadah. Sebagian pengamat menilai pemerintah lalai dalam soal HAM akhir-akhir ini. Kalo menurut ane, ya bisa jadi gitu. Lagi sibuk-sibuknya bangun fondasi pemerintahan dan ekonomi eh yang lainnya dicuekin. Lagi sibuk-sibuknya memenuhi janji kampanye jadi lupa hal-hal yang kecil gitu jadi riak yang cukup besar.

Courtesy: kompas.com

Namun masa setahun pemerintahan Jokowi - JK tidak diisi dengan rapor jelek melulu. Ada beberapa gebrakan yang dicapai, antara lain kebijakan Kementrian Kelautan dan Perikanan yang menindak tegas para pencuri ikan di wilayah laut Indonesia, keberanian pemerintah mencabut subsidi BBM demi mengurangi beban keuangan negara (meskipun akhirnya bikin Jokowi - JK ga populer lagi), serta bapak Presiden yang masih mau turun langsung blusukan menemui rakyatnya, patut kita apresiasi. Sebenernya banyak sekali yang tersorot di sini, tapi ane ambil sebagian aja yang mewakili unek-unek masyarakat pada umumnya. Respon masyarakat pun cenderung berbeda-beda dalam menanggapi keadaan Indonesia sekarang. Ada yang merasa puas di sektor ini, ada juga yang kurang puas di sektor itu.

Courtesy: kompas.com


Semoga dengan berjalannya waktu, pemerintahan Pak Jokowi - JK menjadi semakin tanggap dengan permasalahan yang semakin bertambah. Tolong Pak, kebijakannya diusahakan yang merata dan tepat sasaran. Cuma itu yang diharapin sama warga Bapak. Selamat HUT ke-1 pemerintahan Jokowi - JK :D
Sekian dari ane gaess, we'll meet soon in another post. See you!!! ;)

(dirangkum dari berbagai sumber, thanks buat tulisannya mbak Puji Fajriani juga)