(Courtesy Google Images)
Wait..wait..aku lupa mau ngasih tau kenapa aku bisa sampe di Pacitan hehehe... Jadi waktu itu tanggal 1 Januari 2015 (baru kemaren kan?) aku sama temenku yang namanya Ali uda ngerencanain buat solo touring ke suatu SURGA DUNIA bernama PANTAI KLAYAR, dan itu ada di Pacitan, di bibir Samudera Hindia!!! Iya, kita nyebut perjalanan kali ini sebagai solo touring, karena kita cuma berdua aja, pake motor Honda Beat-nya si Ali. Yaaa, itung-itung uji ketahanan juga sih soalnya menurut info dari dukun paling terkenal seantero jagad milenium sekarang, Mbah Google, perjalanan bakal nempuh waktu 10 jam. Giilaaaaa, 10 jam di atas motor, bayangin aja rasanya pantat bakal berasa panas, pegel linu, dan basah (bayangin aja sendiri ya)
Kita berangkat dari kediaman kita tercinta di desa Perning, Kec. Jetis, Kab. Mojokerto tepat pukul 20.30. Dalam perjalanan panjang kita kali ini, kita sepakat akan ngetem di Madiun yang kita anggap sebagai titik tengah antara Mojokerto dan Pacitan. Kali ini aku sebagai driver dan Ali sebagai navigatornya (kayak reli aja hahaha). Aku kebut saja, melewati rute Mojokerto-Jombang-Nganjuk dan berakhir di Madiun. Tepat 3 jam perjalanan si Beat-nya Ali nyampe juga di Madiun. Kita ngopi sebentar di alun-alun Madiun sembari ngademin si Beat sekalian melemaskan otot punggung yang kaku. Betewe, mbak-mbak yang jual kopinya CANTIK GILAAKKKK :D Sayang aku gak sempet moto si doi soalnya banyak cowok kesepian yang berharap ngedapetin (minimal) perhatiannya hahahaha...
Setelah 30 menit kita ngopi, tepat jam 00.00 kita lanjut untuk perjalanan selanjutnya. Rute kali ini yg akan kita tempuh Madiun-Ponorogo-Pacitan. Untuk perjalanan bagian kedua tetep aku yang jadi driver sementara Ali yang jadi navigator dengan hapenya yang layarnya segede talenan. Sesampainya di Ponorogo kita ketemu sama rombongan touring dari Sidoarjo yang kebetulan memiliki tujuan yang sama. Jadilah kita gabung sama mereka dan ngebutnya semakin menjadi-jadi. Baru separuh jalan menempuh Kabupaten Ponorogo hujan menerpa. Tak lupa memakai jas hujan, Ali berganti menjadi driver dan aku duduk manis di belakang.
Ternyata setelah itu jalanan yang kita lalui sangat menantang. Memasuki Kecamatan Slahung, Ponorogo, jalanannya naik turun di perbukitan kapur. Di kiri jalan sudah ada jurang yang menganga, kalo gak hati-hati bisa ceblok dan gagal ke pantai deh hahaha xD
(Courtesy Anjaz Rudhi on Panoramio)
Nih ane kasih lagi fotonya, sebagai gambaran aja ya gaess... Kan aku sama si Ali melintasi jalur Tokyo Drift ini malem jadi tak kasih foto pas siangnya aja ya...
(Courtesy Anjaz Rudhi on Panoramio)
Bayangin aja jarak Ponorogo-Pacitan sekitar 88 km (habis liat plang ijo milik Indosat di Ponorogo hahaha) dan sekitar 38 km harus melalui jalur macam film Tokyo Drift katak gini. Gak kebayang kalo bus Aneka Jaya yang jurusan Surabaya-Pacitan lewat tuh jalan -_-" (itu bus ukuran gede dengan jalan segitu)
Setelah menempuh perjalanan panjang sampailah tim touring penyusup ini di sebuah pom bensin di Pacitan. Pas ngliat hape, waktu menunjukkan tepat pukul 03.00 dini hari, tanggal 2 Januari 2015. Dengan diiringi gerimis sepanjang perjalanan Ponorogo-Pacitan, kami beristirahat di salah satu sudut pom bensin. Namun karena perutku dan perut si Ali tak bisa diajak berkompromi, maka kita memutuskan berpisah dan nyari makan di pasar. Jam 3 pagi aku pikir di pasar induk Pacitan sudah banyak bakul nasi yang uda buka, ternyata cuma 1 saja yang buka, itupun ibuk penjualnya tidur. Karena keadaan darurat kita bangunin ibuknya dan pesan 2 porsi nasi rames dengan teh panas. Tanpa pikir panjang kita lahap saja tuh nasi rames hahahaha... Puas mengisi perut kita tidur di pom tadi, lumayan bisa beristirahat sebentar. Tak terasa waktu menunjukkan jam 05.30, kita bangun dan cuci muka sekenanya dan siap melanjutkan perjalanan hehehehe... Tujuan pertama kita adalah PANTAI KLAYAR, dan lagi-lagi Ali menjadi driver sementara aku jadi navigator (FYI, Ali adalah raja jalan pegunungan!!!)
Setelah hampir 1 jam melewati medan berliku plus pemandangan Teluk Pacitan dari bukit Sedeng, kita sampai di PANTAI KLAYAR gaesss!!!! GILAAAAAKK pantainya indah banget!!!
(Pantai Klayar dilihat dari bukit)
Ini guweh...sangat antusias dengan yang namanya pantai,apalagi pantainya macem PANTAI KLAYAR!!!
(berlagak macam baywatch)
Nah ini si Ali, patner in crime sekaligus navigator ulung dan juga raja jalanan tanjakan plus...plus...plus...hahaha... Beachboy dan backpacker-wanna be!!!
(si raja tanjakan)
Kalian liat, di belakang foto si Ali yang ganteng itu (okefix) ada gugusan karang besar yang menjorok ke laut dan dipasang semacam pagar. Di situ letak sebuah objek yang konon katanya sangat tersohor...SERULING SAMUDERA... Hmmm, gimana ya jelasinnya? Oke SERULING SAMUDERA itu semacam lubang kecil di tengah karang yang bagian bawahnya itu berlubang dan bila terkena terjangan ombak maka semburan air dan angin keluar dari lubang itu (suaranya macam rem angin bus Aneka Jaya gaess). Tapi ada yang bilang kalo SERULING SAMUDERA itu kadang kala bisa bunyi karena angin yang terbawa hempasan ombak. Kalo beruntung bisa denger bunyinya gaess, tapi kami kemaren gak beruntung karena kita kena semburan air lautnya yang menyebabkan sekujur tubuh kita asin tersiram air laut, begitu juga dengan tas,pakaian,dompet,kamera,dan hape kita. Karena tidak kuat menahan pedihnya air garam Samudera Hindia, Blackberry Gemini saya akhirnya harus "game over" T_T
(terinspirasi Avatar Aang)
(Seruling Samudera after accident)
(freaky man upon the hill)
Berhubung uda terlanjur seneng dan basah, lupa deh kena musibah game overnya bebeku, dan kita foto-foto lagi hahaha xD
Setelah puassss berfoto-foto dan menjelajah bukit di sekitar PANTAI KLAYAR, kita menuju spot berikutnya yaitu PANTAI BANYUTIBO. Sebenernya di jalur menuju PANTAI KLAYAR itu ada jalan bercabang yang menuju pantai-pantai indah lainnya, seperti PANTAI BANYUTIBO dan PANTAI MBUYUTAN.
PANTAI BANYUTIBO terletak sekitar 3 km dari PANTAI KLAYAR, dan pantainya ada air terjun kecil yang langsung ke bibir samudera. Bisa dibayangin deh indahnya gimana hehehehe
(BANYUTIBO yeeaaaahhh!!!)
(mengamati cewek-cewek di bawah)
(masih ada pantai lagi???)
Nah gaess di foto yang ketiga itu aku kan lagi noleh ke arah kanan, soalnya ternyata dari atas bukit kurang tempatku difoto terlihat objek wisata pantai lagi, sekitar 1 km kalo lurus dari pandanganku. Entah itu pantai apa yang jelas pantainya landai dan berpasir putih.
Puassss menikmati panorama di PANTAI BANYUTIBO aku dan Ali memutuskan untuk pulang ke Mojokerto. Kita take off dari kota Pacitan pukul 15.00 dan landing di Perning tepat pada pukul 21.00. Meskipun badan kita pegel linu dan sepanjang perjalanan menahan rasa kantuk, namun kita senang karena misi kita mengunjungi Pacitan terselesaikan.
Oiya ada beberapa tips nih buat kalian yang mau ke Pacitan:
1. Usahakan full tank di Madiun (bila berangkat malam hari seperti aku) atau di Ponorogo (bila berangkat siang/sore) karena setelah memasuki Kecamatan Slahung, Ponorogo maka tidak ada pom bensin sama sekali sampai memasuki kota Pacitan dan susah menemui toko yang menjual bensin eceran di malam hari di tengah hutan (medannya masih hutan gaess, sepanjang Slahung sampai kota Pacitan)
2. Bagi yang berminat ke Pantai Klayar, di sekitar pantai ada beberapa rumah penduduk setempat yang dijadikan homestay/penginapan
3. Berhati-hatilah melewati Slahung, karena jalur rawan longsor dan licin, serta gelap karena minim penerangan
Sekian dulu catatan perjalananku dan si Ali kali ini. Next time kita akan melakukan perjalanan-perjalanan lainnya, menikmati indahnya pantai dan pemandangan yang ada di Indonesia (amin amin amin). Silahkan tinggalkan komentar di bawah atau sharing-sharing juga boleh, atau ngajakin kita merencanakan perjalanan seperti ini juga tidak apa-apa. Semakin banyak teman semakin baik. Akhir kata, wassalam dan jagalah keindahan alam Indonesia... ^_^
- From PACITAN with LOVE
thanks info nya broer
BalasHapusthanks info nya broer
BalasHapusSama-sama Pak Maslihan Anwar, salam kenal. Monggo dicoba wisata di Pacitan, Pak. Ga bakalan nyesel :)
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus